Tuhan Mengerti Sepenuhnya, Tanpa Syarat
Tuhan nggak pernah benar-benar jauh.
Kadang kita yang perlahan menjauh karena lelah, karena kecewa, karena merasa nggak cukup baik,
tapi Tuhan tetap diam di tempat yang sama, menunggu kita balik tanpa marah, tanpa menuntut.
ketika dunia rasanya menumpuk. aku udah coba mengurai perasaan,
jujur pada diri sendiri, menulis, berpikir, bahkan berdoa pelan-pelan.
namun rasanya terlalu dalam kehidupan duniawi yang fana, kadang membuatku kalang kabut.
aku ingin kembali tenang.
namun ada saat-saat di mana aku bahkan lupa
bagaimana rasanya tenang yang sesungguhnya.
lalu aku diam. diam di hadapan-Nya.
tanpa banyak kata, hanya membawa hati yang lelah,
dan berharap Tuhan masih berkenan menyentuh sisi paling rapuh dalam diriku.
dan ternyata…
dia masih di sana. tetap menatap dengan kasih yang sama.
tidak berkurang. tidak berubah. seakan berkata,
“datanglah, meski tertatih. aku tetap menunggumu.”
di tengah hiruk pikuk dan kekacauan batin,
aku ingin percaya bahwa pulang tidak harus dalam keadaan sempurna.
cukup dengan kejujuran. cukup dengan niat. cukup datang dengan hati yang terbuka.
karena ternyata, rindu tidak selalu harus lantang.
kadang, cukup dengan bisikan lirih yang perlahan menggiringku kembali pada-Nya.
dan hari ini… mungkin bukan hari di mana aku merasa kuat.
tetapi hari ini bisa menjadi awal untuk pulang kembali. perlahan, namun sungguh-sungguh.
Tuhan benar-benar mengerti. bukan hanya memahami kata-kata yang terucap,
tetapi juga bisikan hati yang bahkan sulit aku jelaskan pada diri sendiri.
Tuhan mengerti saat seseorang merasa sangat lelah namun tetap bangun pagi dan bekerja.
Tuhan mengerti ketika ada keinginan menyerah, tetapi ia tetap bertahan.
Tuhan mengerti saat ada niat untuk taat, namun hati terasa kosong dan bingung harus mulai dari mana.
Tuhan mengerti luka-luka yang disembunyikan di balik senyum.
dan Tuhan tahu, kita tidak benar-benar meninggalkan-Nya
kita hanya sedang mencari jalan untuk kembali.
Dia Maha Mengetahui. bahkan apa yang tidak kita sadari, Dia tahu.
dan Dia Maha Penyayang, bukan hanya bagi mereka yang sempurna,
tetapi justru bagi mereka yang jatuh berkali-kali, namun masih mau mencoba kembali.
aishameinn
Komentar
Posting Komentar