Trauma

 Orang yang pernah bersentuhan dengan trauma,

 langkahnya sering tertatih meski dari luar tampak tegar. 

Ia belajar tersenyum di atas luka, menyimpan gemetar di balik diam, 

dan merangkul hari-hari dengan hati yang tak selalu utuh.

Sebab dalam dadanya, ada ingatan yang terus mengetuk, 

ada masa lalu yang sesekali kembali tanpa undangan. 

namun di antara retakan itu, 

ia juga menyadari: hidup bukan hanya tentang luka yang ditinggalkan,

 melainkan tentang keberanian untuk berjalan lagi, meski jalan itu penuh bayangan masa lalu.


disiang bolong pada hari sabtu, tiba-tiba kakakku memberikan buku yang masih tersegel dengan rapi. 

"nih baca, kamu baca terus nanti kasih tau isinya ya" 

"APAAA INII?"

diwaktu rehatku, siapa yang ingin membaca buku kaku seperti ini, aku suka buku fiksi, namun buku ini  dari sampulnya saja sudah tidak menarik. seperti buku bacaan bapak-bapak umur 40. 

TRE TENSION & TRAUMA REALISING EXERCISES. 

Teknik Revolusioner untuk Pelepasan Stres, Trauma & Psikosomatis dari penulis Dr. David Berceli. 

siapa yang trauma? pikirku saat membaca judulnya. 

banyak sekali pertanyaan saat aku mendapatkan buku ini, kebetulan sekali aku baru saja menyelesaikan novel fiksiku. 

kuselipkan ke dalam ranselku agar terbawa ke kantor untuk senin esok, aku tidak mau weekend ku terganggu oleh bacaan buku yang berat, pikirku. 

dan entah kenapa, rasanya semesta seperti menjodohkanku dengan buku ini. 

setelah membaca seluruhnya, ternyata isinya tidak kaku. bahasanya ringan, bahkan tanpa perlu latar belakang medis untuk memahaminya.

aku menuntaskannya tanpa beban, tanpa paksaan, karena setiap halamannya membuka pikiranku. buku ini, bisa membantu banyak orang, pikirku. 

mari kuceritakan isi buku ini dari sudut pandangku. 

release trauma

1. Manusia Terbuat dari Tanah 

manusia adalah salah satu spesies tunggal saling tergantung sama lainya untuk keberlangsungan hidup dan terus berevolusi. 

2. Melepaskan Trauma  

sang ego enggan melepaskan masa lalu karena hal itu berarti terluka untuk kedua kalinya. 

menolak untuk melepaskan masa lalu justru menjerumuskan pada pusaran yang mengakibatkan trauma seolah diputar terus menerus dalam pikiran.  

bagai lingkaran setan, menjadi gagasan kebencian, dendam, rasa malu, bunuh diri atau depresi

melepaskan masa lalu akhirnya merupakan tanggung jawab setiap orang yang ingin selamat dari trauma, menjamin bahwa dendam tidak akan mencuri masa depan. 

melepas, pengalaman evolusi atau transformasi berikutnya. proses belajar menuju kemanusiaan yang lebih dewasa dan bijaksana

3. Apakah Akan Gila?

kata lain trauma adalah pengalaman yang melampaui kemampuan seseorang untuk mengatasinya.

ada dua jenis trauma, pertama traumatisasi vikarius yang berarti perubahan bawah sadar pikiran seseorang akibat terpapar pengalaman traumatis orang lain. 

kedua, compassion fatigue suatu pengalaman intens yang membuat emosi seseorang ditekan atau tidak diakui. 

yang perlu dilakukan untuk meringankan kelelahan ini adalah cukup membiarkan diri kita mengungkapkan emosi yang diperlukan untuk melewati tubuh pada saat peristiwa emosional. 

setelah kita menangis dengan baik atau memperpanjang waktu istirahat, tubuh perlahan akan memulihkan diri. 

4. Gemetar Tak Terkendali 

dibuku memuliskan gemetar adalah salah satu respons paling primitif dalam diri hewan atau manusia dalam kemampuan melepaskan energi berlebih dalam tubuh. 

bedanya hewan tidak mematikan energi dan mengizinkan tubuh mereka untuk mengguncang keluar ketegangan dan meneruskan hidup tanpa terbebani. 

namun manusia sering menahannya karena ego, sehingga ketegangan terjebak di tubuh dan memicu stres kronis

otak akan terus mempercayai bahwa bahaya masih berlangsung dan melanjutkan perintah kepada tubuh untuk tetap dalam kondisi siap siaga atau ketegangan kronis yang mendalam akibat traumatis

akibatnya, emosi terperangkap dan tubuh tetap dalam kondisi siaga seolah bahaya belum berakhir.

olahraga biasa hanya membantu di permukaan, sementara ketegangan kronis akibat trauma membutuhkan pelepasan yang lebih dalam.

5. Opioid Pada Trauma

otak memiliki sistem alami bernama opioid yang membantu tubuh bertahan dari trauma, meski efeknya terbatas dan sementara. 

misalnya, saat terluka parah di medan perang, opioid memungkinkan seseorang tetap berlari menyelamatkan diri, namun rasa sakit akan muncul begitu situasi aman.

jika opiod bekerja pada trauma, saat pagi hari kamu bisa menjadi pribadi yang ramah dan menarik namun merasa tertekan dan mengurung diri pada malam hari. 

karena prilaku trauma cenderung melekat pada karakteristik alamiah seseorang. orang yang aktif akan menjadi lebih aktif, dan orang yang pendiam dapat dengan mudah menjadi penyindiri. 

7. Kenapa Kita Tidak Bisa Mengendalikan Pikiran Sendiri?

otak merasakan sesuatu yang tidak beres, lalu menyampaikan sinyal agar waspada. 

menimbulkan proses keraguan diri dan mempertanyakan ada alasan logis atas perasaan kita, dan benar adanya tubuh kita mengalami perasaan bahaya dan kewaspadaan. 

namun terkadang masyarakat lebih memilih logika dari pada intuisi.

trauma sendiri merupakan kondisi pintas masa lalu yang memasuki kehidupan, tersimpan dengan baik dan menjadi ingatan kilas balik yang mengganggu kehidupan atau mimpi buruk. 

trauma masa kecil berbeda saat kita sudah dewasa, kita lebih bisa menguraikanya, 

namun jika trauma terjadi saat manusia berkembang, akan mempertahankan trauma dalam sifat permanen. 

dikriminasi datang dari perlindungan diri dari gambaran musuh selektif  dari kategori mengancam ego.

pada akhirnya otak secara alami akan memicu kewaspadaan saat merasakan ancaman, meskipun logika kita berkata sebaliknya. 

8. Sindrom Bayang-Bayang Musuh (Penyebab Trauma)

melihat pihak lain yang dianggap musuh sebagai pihak yang bersalah dan bertanggung jawab atas semua penderitaan, berniat menyakiti dan harus disingkirkan lebih dulu. 

segala hal yang menguntungkan musuh dianggap merugikan dirinya, dan akan dipukul rata sifatnya. 

empati pun hilang karena menolak kesamaan diantara kedua pihak. maka jika dibiarkan, pola pikir ini hanya akan membuat luka lama semakin sulit sembuh.

9. Imajinasi Trauma

ada dua kelompok manusia, pertama yang mengalami trauma itu sendiri dan  kedua mereka yang membanyangkan trauma orang lain. 

mereka yang hanya membayangkan sering kali lebih marah, getir dan menendam dari pada korban yang mengalaminya. kenapa begitu?

karena korban merasakaan penderitaan dan kesedihan yang diinformasikan langsung oleh relitas tubuhnya untuk bertahan hidup, pengalaman fisik yang nyata. 

kurangnya aktivitas fisik dan kesepian membuat gairah hidup hilang, apalagi jika trauma masa lalu terus berputar di kepala hingga mematikan naluri bertahan hidup.

imajinasi yang tak terkelola dapat memutus hubungan dengan realitas dan memperburuk luka batin.

mengalihkan pikiran lewat kegiatan positif, ibadah, atau bertemu orang yang memberi energi baik adalah langkah awal untuk perlahan melepaskan trauma.

10. Penyangkalan Trauma 

pada dasarnya sistem tubuh kita meyakini bahwa diri kita baik, maka akan mendapatkan hal baik, begitu pula sebaliknya. 

itu yang dinamakan ilusi positif. 

dengan demikian orang baik tidak perlu melakukan program pemulihan trauma karena mereka tidak mengharapkan pengalaman traumatis menimpa mereka. 

faktanya trauma bisa terjadi pada siapa saja. 

kita harus mencari kedalam diri untuk mengungkapkan ketakutan tersembunyi dan belajar hidup dengan ketidakpastian dari pada mengendalikan hasil dari hidup kita. 

bisa dibilang menerima dan menjalani takdir, dengan hati yang lapang, kesadaran penuh, dan kesiapan untuk bangkit ketika hal buruk terjadi.

release trauma

dari setiap poin dalam buku ini, aku semakin memahami bahwa trauma bukan sekadar luka yang datang lalu pergi, melainkan bagian dari perjalanan hidup manusia. ia hadir bukan untuk melemahkan, tapi untuk mengingatkan bahwa kita rapuh sekaligus tangguh, terluka sekaligus mampu bangkit. 

melepaskan masa lalu tidak berarti melupakannya, melainkan belajar menaruh luka itu di tempat yang tepat, agar ia tidak lagi menjadi penjara, melainkan guru. hidup selalu bergerak maju, dan hanya dengan keberanian menerima serta merelakan, kita bisa menemukan kedewasaan yang sejati.

buku ini bahkan menghadirkan latihan release trauma dengan gerakan-gerakan sederhana yang sebenarnya bisa diikuti, meski lebih mudah dipahami bila dilihat langsung melalui video atau praktik nyata. namun, bila langkah itu terasa rumit dan jalan terasa buntu, tidak ada salahnya meminta bantuan seorang psikolog untuk menemani proses pemulihan. 

sebab, apa pun bentuk usaha kita, entah lewat tubuh, pikiran, atau hati semua itu adalah bagian dari ikhtiar untuk kembali merdeka. pada akhirnya, dunia ini terlalu luas dan terlalu indah jika harus dijalani dalam belenggu luka lama; maka, lepaskanlah, dan biarkan dirimu kembali utuh untuk menyambut hidup yang baru.


aishamein

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Luka Sejarah: Laut Bercerita

Cerminan Rasa