Cerminan Rasa
Orang yang benar-benar bersyukur, langkahnya ringan seolah menari di atas luka. Dia tak banyak menuntut, tak menghardik, tak mengaku paling layak dicintai.
Karena dalam dadanya, ada kesadaran tajam seperti langit yang membelah hujan, bahwa segalanya bisa pergi dalam kedipan, dan apa pun yang digenggam.
Termasuk cinta manusia, hanyalah titipan dari semesta yang mudah sekali pulang tanpa pamit.
rasa syukur itu terlihat dari cara kita memperlakukan orang lain.
kita sering mengira bahwa bersyukur cukup diucapkan. "alhamdulillah," "terima kasih tuhan," atau doa-doa penuh rasa terima kasih.
padahal, kadang rasa syukur yang paling nyata justru tampak dari sikap kita ke orang lain.
bersyukur itu tentang bagaimana kita memperlakukan sesama. tentang cara kita bersikap saat diberi, saat ditunda, saat tidak sesuai harapan.
tentang bagaimana kita tidak menuntut berlebihan, tidak kasar, dan tidak merasa paling penting.
bersyukur berarti tidak menuntut. tidak merasa semua harus sesuai dengan maunya. tidak kesal jika tidak diutamakan. dan tahu, tidak semua hal bisa dikendalikan
bersyukur itu tidak mudah marah. dia tetap memilih bersikap baik, bahkan di hari-hari yang melelahkan. dia sadar setiap orang punya beban sendiri.
dari pada melampiaskan emosi, dia memilih diam, atau bicara dengan hati.
orang bersyukur, tidak egois. dia memberi ruang untuk orang lain bersinar. dia nggak harus selalu jadi pusat perhatian.
karena dia tahu, keberadaan orang-orang di sekelilingnya pun adalah anugerah yang patut dijaga.
aku pun sedang belajar. belajar untuk tidak menuntut terlalu banyak, belajar untuk sabar saat kecewa, belajar untuk tetap lembut, meski hati sedang lelah.
aku belum sepenuhnya sampai, tapi aku ingin terus berjalan.
karena aku tahu, jadi manusia yang bersyukur itu bukan soal sempurna, tapi soal terus berusaha jadi lebih baik dari hari kemarin.
dan aku juga tahu, setiap orang punya prosesnya masing-masing.
jadi aku nggak ingin menghakimi siapa pun. aku cuma ingin saling mengingatkan, dengan cara yang pelan, dan dengan hati yang pelan-pelan juga sedang belajar.
kita nggak pernah tahu, sampai kapan orang-orang di sekitar kita akan bertahan. sahabat, pasangan, keluarga, bahkan orang asing yang kita temui hari ini.
mereka bisa jadi adalah bagian dari rezeki yang sedang kita terima.
maka, cara kita memperlakukan mereka, adalah bentuk rasa syukur paling nyata. lebih dari sekadar kata. lebih dari sekadar doa.
aishameinn
Komentar
Posting Komentar