PULIH
Telah ku perjuangkan
Namun semesta tak selaras dengan harapan.
Lukanya begitu dalam,
Mengakar hingga menghalangi tatapan.
Apapun yang terjadi, aku masih berharap,
Dalam relung jiwa terdalam, kita tetap baik-baik saja.
Berbincang penuh canda,
Tertawa lepas seperti dahulu kala,
Duduk di meja yang sama,
Berbagi rasa dan luka yang kita cerita.
Saat dahulu kita tidak memikirkan beratnya menjadi dewasa.
Namun realita sering kali tak bersahabat,
Seperti taburan garam di atas luka yang menganga.
Terlalu dalam,
Hingga mustahil pulih tanpa bekas.
Dan kini kusadari,
Ada bisa yang mengalir di antara kita,
Seperti ular yang bersembunyi,
Membawa racun dalam diamnya.
Komentar
Posting Komentar