Perayaan Patah Hati

hidup dipenuhi hal-hal yang tak bisa kita kendalikan: rasa, pertemuan, perpisahan. perjalanan itu membawa harapan sekaligus kehilangan. dari situ aku belajar, beberapa kata menyimpan luka dan kebijaksanaan.

💔

kata 1: cinta 

apa itu cinta?

bagiku cinta adalah kenyamanan, kebahagiaan, perasaan untuk ingin selalu bersama hingga gilaa. 

cinta itu terbentuk dari rasa jujur dalam keterikatan yang dalam. kadang cinta tak bisa dijelaskan, hanya bisa dirasakan. dan ketika ia hadir, segala hal terasa lebih indah, lebih berarti.

kau gampang jatuh cinta?

mungkin. kadang aku merasa jadi pribadi yang ingin terhubung dengan banyak orang. tapi nyatanya, refleksi diri tak selalu sejalan. ada tembok tinggi dalam diriku yang sering muncul saat bertemu orang baru. 

meski begitu, aku terus belajar untuk membuka hati, perlahan.

namun saat sudah menemukan satu yang terasa tepat, hati ini sulit sekali menoleh ke arah lain. tapi belakangan aku belajar, cinta yang tulus seringkali justru jadi yang paling banyak disakiti. 

jadi, mungkin sekarang aku belajar untuk tidak jatuh terlalu dalam, semoga saja.

sudahkah kau menemukan cintamu itu?

sudah, cinta yang kupunya dulu amatlah besar dan tulus. makanya aku takut. 

namun sayangnya, hal yang kutakutkan sudah terjadi. 

💔

kata 2 : patah hati

cinta, lalu patah hati 

dua kata yang seolah tak bisa dipisahkan.

apa itu patah hati?

bagiku patah hati bukan sekadar tentang kehilangan seseorang, tapi kehilangan versi diri yang dulu percaya bahwa cinta akan selalu cukup. 

rasanya seperti ada ruang kosong yang tidak bisa diisi oleh apapun, karena bagian itu dulunya dipenuhi oleh harapan, kenangan, dan mimpi-mimpi yang sempat dirajut bersama.

atau mungkin hanya diriku yang memiliki mimpi itu. 

kau tidak apa dengan itu?

tentu saja tidak, aku menangis berhari-hari hingga larut malam, memotong waktu tidurku, membuat mataku bengkak, aku tidak suka jika mataku terlihat bengkak, 

itu berarti orang lain tau aku habis menangis, aku tidak mau. 

dan yang paling menyulitkan, pikiran sedih itu sering muncul justru saat sedang bekerja. perasaan ini begitu sulit untuk aku hadapi, bahkan untuk sekadar aku kendalikan. 

di tengah tumpukan tugas tiba-tiba air mataku turun begitu saja. hujan? pikirku. untuk mengalihkan pikiranku yang terlampau sedih. 

ditengah rasa kesedihan, timbul perasaan marah dan kecewa, entah kepada siapa, 

namun rasanya bisa saja aku membalikan meja kerja atau berteriak di gudang produksi, tapi nanti aku dianggap staf gila. padahal dalam hati, aku ingin sekali meluapkan semuanya, 

bagaimanapun juga, aku tetap harus terlihat tenang, seolah semuanya baik-baik saja. agar beban ini terasa sedikit lebih ringan. 

tapi aku tahu, tidak semua hal bisa diekspresikan dengan cara yang meledak-ledak. kadang, justru menahan dan menerima jadi bentuk kekuatan yang paling sunyi. 

lalu apa yang membuatmu tenang?

waktu, ternyata aku hanya perlu waktu. tentu saja aku melibatkan Tuhan dalam proses ini, karena hanya dengan-Nya aku bisa benar-benar jujur tanpa takut dihakimi. 

lalu dengan berjalanya waktu, sudut pandangku mulai bergeser, perasaan yang lama terpendam perlahan menemukan jalannya untuk dilepas. 

di tengah proses ini, support dari kakakku sangat berarti. meski aku belum sanggup menceritakan semuanya, entah bagaimana dia seperti bisa membaca perasaanku. 

mungkin karena dia sudah cukup lama mengenalku.  menasehati selayaknya kakak tetapi tidak memaksa, tidak menuntut, dan tetap hadir, dan itu cukup. aku tahu, jika aku siap nanti, dia akan tetap ada.

hal-hal kecil yang aku lakukan setiap hari juga menjadi penyelamat: membaca buku, menulis tentang perasaanku semua itu seperti terapi. 

ada ketenangan yang tumbuh saat kata-kata berhasil mewakili isi hati. mungkin itu kenapa, semakin dewasa, aku percaya bahwa menulis adalah cara terbaik untuk menjaga perasaan tetap aman. 

apakah patah hati sebuah kutukan?

menurutku bukan sebuah kutukan, bisa jadi itu pertolongan yang Tuhan kirim, 

namun harus melewati drama ngga jelas patah hati apalah itu. namun dengan adanya ini semua, tentu ada pertolongan di akhirnya. 

karena dari semua rasa sakit itu, akan datang juga sesuatu yang menyelamatkan, meski tak selalu langsung terlihat. 

dan jika patah hati adalah sebuah kutukan itu terlalu kejam untuk sebuah proses, yang pada akhirnya mengajarkan banyak hal.tentang batas, tentang harapan, dan tentang diriku sendiri. 

💔

kata 4: ikhlas 

apa itu ikhlas?

ikhlas adalah seni mencintai tanpa menggenggam, memberi tanpa menghitung, dan berjalan tanpa menoleh balasan. bukan tentang melupakan, tapi tentang menerima. 

bukan tentang berhenti mencintai, tapi merelakan tanpa dendam. ikhlas adalah ketika hati sudah lelah berharap, tapi tetap mampu mendoakan. ketika tangan tak lagi bisa menggenggam, 

tapi hati masih mampu melepas dengan lembut.

apakah itu sepadan?

yah, memang sudah begitu. aku percaya ini semua sudah ditakdirkan.

bagaimana mungkin kita bisa melawan garis Tuhan yang begitu baik kepada hamba-Nya?
bagi jiwa yang telah belajar menerima, mungkin ini justru sebuah anugerah. 

karena saat kita mampu melepaskan dengan tenang, itulah saat kita benar-benar menang. 

gejolak emosi yang tak selaras sering kali membuatku sadar, bahwa jalan menuju ketenangan batin bukan hal yang mudah.

dan kalau ditanya, apakah ini sepadan?

iya, sangat sepadan, jika pada akhirnya kita mampu merelakan apa yang memang tak seharusnya digenggam, bukan?

kamu ngga kecewa?

kalau kecewa, nggak mungkin bisa ikhlas. tapi semua itu butuh proses, dan ternyata... 

nggak sesederhana itu. ada hari-hari di mana dada sesak, ada malam yang terasa terlalu panjang. 

tapi pelan-pelan, hati belajar menerima. dan aku percaya, setelah kecewa itu terurai, akan datang bentuk cinta yang lebih tenang dari Tuhan, dari diri sendiri.

kamu gagapa?

bohong banget kalo aku bilang gapapa, dulu pasti aku akan bilang seperti itu. 

tapi ya ini perjalanan hidup, jalani saja dengan bahagia, karena itu tercipta dari dalam diri. 

bahagia bukan karena segalanya sempurna, tapi karena hati belajar ikhlas atas yang hilang, dan bersyukur atas yang masih tinggal. 

bukankah jika kita ikhlas melepaskan, akan diganti yang lebih baik, aku percaya itu.

💔

kata 5: perayaan 

apa arti perayaan bagimu?

perayaan bukan selalu tentang pesta, kembang api, atau keramaian. 

kadang perayaan adalah diam yang tenang, saat kita berhasil melewati sesuatu yang rasanya mustahil kemarin.

ia adalah bentuk syukur yang tak selalu terlihat, tapi terasa hangat di dalam dada.

apa yang bisa dirayakan?

apa pun. sekecil apa pun.

bangun pagi meski semalam menangis, itu bisa dirayakan.

tidak membalas pesan yang menyakitkan, itu juga perayaan.

memaafkan diri sendiri karena tak sekuat hari kemarin, itu pun layak dirayakan.

perayaan bukan tentang apa yang dipandang orang, tapi tentang apa yang membuatmu merasa pulih.

kenapa harus dirayakan?

karena hidup ini terlalu singkat untuk hanya menunggu hal besar datang. 

karena sering kali kita lupa, bahwa bertahan juga sebuah pencapaian. 

dan karena mencintai diri sendiri juga butuh latihan, salah satunya dengan merayakan setiap langkah kecil yang sudah dijalani. 

karena setiap perjalanan yang penuh luka, tawa, atau air mata pantas untuk diberi penghargaan, sekecil apa pun itu.

dengan adanya hal ini, aku berharap perayaan ini menjadi caraku menghargai diri sendiri lebih dalam.

bukan untuk melupakan luka, tapi untuk mengakui bahwa aku telah tumbuh karenanya.

semoga ini bisa membimbingku melangkah jadi manusia yang lebih baik yang tidak lagi menghakimi masa lalu, tapi merangkulnya sebagai bagian dari proses menjadi utuh. 


aishameinn




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita dan Jarak

Batu Karang