Batu Karang

kali ini aku ingin menceritakan batu karang. iya batu karang yang ada di laut itu. pernah dengar pribahasa tentang batu karang? singkatnya saja batu karang itu simbol keteguhan yang diam. batu karang di pantai  terus menurus dihantam oleh ombak, setiap detik menit tahun dan seterusnya. namun dia tetap berdiri kokoh di tempatnya tidak mudah hancur meskipun  "disakiti" permukaanya, dia hanya terkikis sedikit demi sedikit. sehingga batu karang tetap utuh. namun ini bukan tentang batu karang. 

adakah pribadi yang seperti batu karang itu? aku mengenal satu orang. sangat mengenal baik bahkan. dia hidup bagaikan batu karang di pantai. batu karang ini sering menyayatkan luka pada dirinya. luka yang ia biarkan terjadi karena tetap memilih diam dan bertahan. luka yang dihantam bertubi-tubi, luka yang datang selalu menyakiti batu karang kecil disekitarnya, luka yang dia dapatkan karena menjaga makhluk yang tinggal di dalamnya.

"tidak peduli seberapa besar ombak dilaut, aku harus tetap bertahan kan? kalau aku hancur bagaimana ekosistem laut yang indah ini? aku senang menjadi rumah ikan-ikan kecil ini. mungkin ombak besok tidak sebesar hari ini, benar kan Tuhan?"

dia berkata seperti itu dengan menahan luka di tubuhnya. saat dia berbicara juga sangat melukai jiwaku.  kenapa dia sangat baik dan tetap bertahan? apakah Tuhan menciptkan batu karang hanya satu di laut? bukankah masih banyak terumbu karang lain? bukannya jika dia pergi, ekosistem laut masih cantik dan terjaga? bukankan ikan-ikan kecil itu akan mencari rumah lain juga jika rumahnya sudah hancur? tapi memang begitulah sifat alaminya, bagaimana bisa kau melawan batu? 

kuat, tegar, kokoh begitulah pengambaran batu karang. tapi bukankan batu karang juga bisa hancur?  bagaimana kalau suatu saat dia sudah tidak kuat lagi. bagaimana jika ombak sudah meremukkan tubuhnya? kekuatan ini justru menjadi beban jika perasaan terlalu lama dipendam. adakah cara menyembuhkan luka batin yang suda terlanjur hancur? 

aku tahu kau kuat, namun buatlah ruang untuk menyembuhkan luka batinmu. untuk itulah aku hadir menjadi ruang perasaanmu, yang kau ceritakan itu bukan tanda kelemahan tapi ekspresi rasa yang mungkin akan pulih dengan kau bercerita. aku siap mendengarkan dan menemanimu semalaman. agar sakitmu juga terbagi padaku dan beban di kepalamu berkurang, meskipun tidak seberapa setidaknya aku ada ketika kau butuh tempat untuk bercerita. tegar bukan berarti harus selalu diam kan. 

kudoakan juga rasa sakit menjadi dorongan untuk pertumbuhan pribadimu. menjadikan setiap pengalaman sebagai pelajaran yang memperkuat mental dan spiritualmu. jangan biarkan diri itu diselimuti rasa sakit terus-menerus disaat kau sudah tidak bisa menanggungnya. menetapkan batasan dengan tegas adalah bentuk cinta pada diri sendiri dan membantu mencegah kerusakan lebih dalam.

kamu tidak sendiri, semoga saja kehadiranku bisa membantu sedikit tenang. kalaupun tidak lakukan apa saja agar membuatmu tenang. bagiku ketenangan jiwa lebih penting dari apapun. coba sekali saja pikirkan dirimu, tubuhmu. bagiku sudah cukup kau memirikan orang lain. sekarang saatnya mementingkan kebahagian diri sendiri, apakah kau tidak lelah?

kamu berhak kuat, tapi kamu juga berhak untuk merasa, berbicara, dan sembuh. keseimbangan antara ketegaran dan kerentanan adalah kunci dari kedamaian hati.


aishameinn

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita dan Jarak

Perayaan Patah Hati