Hati-Hati di Jalan
Kukira, kita akan bersama, begitu banyak yang sama latarmu dan latarku
Kukira takan ada kendala, kukira ini kan mudah, kau-aku jadi kita
Kukira kita akan bersama~
Hati-hati di jalan~
lirik lagu yang kudengar tiada henti, tiada bosan, karena menginhgatkakku pada seseorang. yang dulu pernah singgah di hidupku. kepada sang pemilik lagu pun aku merasa takjub. Tulus, penyanyi solo paling berkharisma yang pernah ku tahu, karya dari dirinya juga luar biasa. namun dengan terbitnya lagu ini, paling membekas di benakku. dia seperti menceritakan kisahnya dan kisahku.
setiap perjalanan memiliki jalan yang tak terduga. kita mungkin memasuki hubungan dengan harapan akan keselarasan, tetapi kenyataan sering kali membawa kita pada arah yang berbeda. aku percaya bahwa tangan Tuhan lebih indah, dan bodohnya aku terlena oleh dunia yang fana, terlena oleh ciptaan-Nya, terlena dan mengharapkan lebih bahwa perjalalanan cinta akan mencapai tujuan bersama. bodoh betul memang.
namun apakah aku menyesal? tidak juga. kuanggap percalanan cinta itu menuju proses kedewasaanku. aku belajar bahwa jika memaksakan cinta untuk selaras, justru bentuk cinta yang tidak tulus. meskipun seberapa kuat usaha, maka jalan cinta juga akan berakhir. penerimaan diri adalah penghargaan atas segala kenangan yang telah tercipta. terkadang, cinta hadir untuk mengajarkan sesuatu yang lebih dalam tentang diri kita, membantu kita tumbuh, memahami emosi kita lebih baik, dan menjadi lebih bijaksana.
patah hati? tentu. bahkan aku menangis di depan sahabatku dan kedua orangtuaku. payahh banget bukan? tapi justru penerimaan dari merka yang membuat diriku bangkit. mereka mengajarkanku bahwa cinta sejati tidak harus dimiliki. jika tak lagi searah ada keindahan dalam melepas tanpa mengurangi rasa kasih. mengajariku kehati-hatian dalam mencintai dan melangkah. baik banget mereka.
dari lagu Tulus ini aku juga belajar, cinta sejati tidak harus memiliki. rentannya hati dalam cinta bukanlah kelemahan, melainkan kenangan yang abadi. mencintai dengan tulus, menerima segala kemungkinan, dan mengakui bahwa cinta adalah perjalanan yang rawan, tetapi justru di situlah terletak keindahannya. cinta adalah ketulusan untuk hadir sepenuh hati tanpa syarat bahwa perjalanan tersebut harus berujung sesuai keinginan kita. mengambil hati-hati, baik untuk diri sendiri maupun orang yang dicintai, berarti menjalani cinta dengan kepekaan dan penghargaan pada setiap langkahnya.
aishameinn
Komentar
Posting Komentar